Sabtu, 10 Desember 2011

PUISI LAMA


 Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan- aturan itu antara lain :
. Jumlah kata dalam 1 baris
 2. Jumlah baris dalam 1 bait
 3. Persajakan (rima)
 4. Banyak suku kata tiap baris
 5. Irama

B. MACAM-MACAM PUISI LAMA


1. MANTRA
 Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.

Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar
 Yang beralun berilir simayang
 Mari kecil, kemari
 Aku menyanggul rambutmu
 Aku membawa sadap gading
 Akan membasuh mukamu

2.GURINDAM
 Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
 b. Berasal dari Tamil (India)
 c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.

Contoh :
 Kurang pikir kurang siasat (a)
 Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
 Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )
 Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR
 Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI - CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
 b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
 c. Bersajak a – a – a – a
 d. Isi semua tidak ada sampiran
 e. Berasal dari Arab

Contoh :

Pada zaman dahulu kala (a)
 Tersebutlah sebuah cerita (a)
 Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
 Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)
 Tanahnya luas lagi subur (a)
 Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
 Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)
 Tampan rupawan elok parasnya (a)
 Adil dan jujur penuh wibawa (a)
 Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUN
 Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1. Setiap bait terdiri 4 baris
 2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
 3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
 4. Bersajak a – b – a – b
 5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
 6. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Ada pepaya ada mentimun (a)
 Ada mangga ada salak (b)
 Daripada duduk melamun (a)
 Mari kita membaca sajak (b)

MACAM-MACAM PANTUN

1. DILIHAT DARI BENTUKNYA

a. PANTUN BIASA
 Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
 Contoh :

Kalau ada jarum patah
 Jangan dimasukkan ke dalam peti
 Kalau ada kataku yang salah
 Jangan dimasukan ke dalam hati

2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
 Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:

a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
 b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
 c. Dan seterusnya

Contoh :
 Lurus jalan ke Payakumbuh,
 Kayu jati bertimbal jalan
 Di mana hati tak kan rusuh,
 Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
 Turun angin patahlah dahan
 Ibu mati bapak berjalan,
 Ke mana untung diserahkan

3. TALIBUN
 Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
 Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
 Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
 Jadi :
 Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
 Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Contoh :
 Kalau anak pergi ke pekan
 Yu beli belanak pun beli
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
 Ibu cari sanak pun cari
 Induk semang cari dahulu

4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
 CIRI-CIRINYA :

a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
 b. Baris pertama merupakan sampiran
 c. Baris kedua merupakan isi
 d. Bersajak a – a
 e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Contoh :

Dahulu parang, sekarang besi (a)
 Dahulu sayang sekarang benci (a)

2. DILIHAT DARI ISINYA

2.1. PANTUN ANAK-ANAK
 Contoh :

Elok rupanya si kumbang jati
 Dibawa itik pulang petang
 Tidak terkata besar hati
 Melihat ibu sudah datang

2.2. PANTUN ORANG MUDA
 Contoh :

Tanam melati di rama-rama
 Ubur-ubur sampingan dua
 Sehidup semati kita bersama
 Satu kubur kelak berdua

2.3. PANTUN ORANG TUA
 Contoh :

Asam kandis asam gelugur
 Kedua asam riang-riang
 Menangis mayat di pintu kubur
 Teringat badan tidak sembahyang

2.4. PANTUN JENAKA
 Contoh :

Elok rupanya pohon belimbing
 Tumbuh dekat pohon mangga
 Elok rupanya berbini sumbing
 Biar marah tertawa juga

2.5. PANTUN TEKA-TEKI
 Contoh :

Kalau puan, puan cemara
 Ambil gelas di dalam peti
 Kalau tuan bijak laksana
 Binatang apa tanduk di kaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar